24 Nov
24Nov

Kemampuan untuk bicara di muka banyak orang menjadi satu diantara kekuatan yang paling diperlukan khususnya apabila sudah memasuki dunia kerja. Sebaik apa saja ide yang dipunyai akan terlewatkan demikian saja bila dalam penyampaiannya kurang terang dan polos. Ini mungkin susah dilaksanakan beberapa orang apa lagi mereka yang mempunyai karakter dasar pemalu, rasanya ini menjadi momok besar diperjalanan profesi. Namun, rasa ini harus kamu perangi sampai sukses seperti Simon Sinek.


Mungkin tidak ada yang menduga jika dia ialah orang yang pemalu dan tidak sukai tampil di muka umum. Apa lagi video Ted Talk kepunyaannya sudah disaksikan sekitar 22juta kali dan jadi video Ted Talk terbanyak disaksikan. Lantas bagaimana dia melakukan? Inilah 7 panduan dari situs Carakami.


1. Alih-alih langsung bicara saat namamu diundang, sebaiknya beri waktu sesaat untuk kuasai keadaan


Simon merekomendasikan untuk jalan perlahan-lahan ke ‘panggung', mengambil napas dalam-dalam, dapatkan tempat ternyaman, nantikan beberapa menit dan mulai. Kemungkinan awalannya akan berasa canggung tetapi ini malah akan memperlihatkan jika kamu optimis dan sanggup kuasai situasi.


2. Jangan memperlihatkan jika dalam presentasi ini kamu ialah seorang taker, tetapi statuskan diri sebagai seorang giver


Seringnya saat lakukan presentasi bagus untuk memperlihatkan gagasan atau untuk jual suatu hal karena itu benar-benar kelihatan jika maksudnya ialah jual tersebut, di sini memiliki arti statusmu ialah seorang taker. Umumnya orang yang dengarkan akan berasa tidak tertarik isi presentasimu. Berlainan bila kamu memosisikan diri jadi orang yang memperlihatkan nilai atau memperlihatkan hal yang baru. Umumnya mereka semakin lebih yakin.


3. Pandangan mata jadi poin penting, Simon merekomendasikan untuk menyaksikan satu per satu bukan semua sekalian


Simon berasa jika semakin lebih gampang dan efisien saat memandang seseorang saat bicara untuk tingkatkan jaringan. Sebisa lihat seseorang sepanjang menuntaskan satu kalimat dan tukar ke lainnya di kalimat seterusnya. Ini akan membuat beberapa audience berasa diri kamu ‘mengajak ngobrol' mereka, bukan ‘ngobrol dengan mereka.'


4. Berbicara tegas tidak berarti terburu-buru, langkah bicara yang perlahan-lahan justru membuat audience ingin tahu


Saat grogi karena itu suara condong semakin lebih cepat dan terburu-buru walau sebenarnya hal itu membuat audience condong malas. Kamu dapat kembali ambil napas, stop sesaat, dan bicara perlahan-lahan. Audience akan memperhatikan satu per satu perkataanmu.


5. Mungkin bakal ada beberapa audience yang memperlihatkan tingkah tidak menyepakati apa yang kamu ucapkan, yang semacam ini seharusnya diacuhkan


Biasanya bakal ada beberapa orang yang mengerutkan dahi, mengusung pundak, atau menggeleng untuk memperlihatkan jika mereka tidak sepakat. Bukannya usaha memberikan keyakinan, seharusnya acuhkan mereka dan konsentrasi dengan beberapa orang yang mendukungmu dan berbicara iya karena hal itu akan membuat kamu makin optimis.


6. Grogi itu lumrah terjadi tetapi rupanya kamu dapat menggantinya jadi sebuah gestur semangat dan suka


Simon pelajari ini saat dia melihat Olympics. Tiap ada yang ditanyakan "Apa kamu gugup?" karena itu jawaban mereka selalu "Tidak, saya senang." Ini dapat diaplikasikan di pentas yakni memberitahu diri kita jika kamu tidak sedang berasa gugup tetapi malah semangat dan senang. Ini cukup efisien menurut dia.


7. Setelah usai Simon tak pernah lupa untuk akhirinya dengan perkataan terima kasih karena sudah memperoleh ‘hadiah'


Tepuk tangan yang tiba sesudah menuntaskan presentasi ialah sebuah hadiah, hingga frasa yang pas untuk menjawab ialah perkataan terima kasih. Kalaulah tidak ada tepok tangan, mereka juga menyempatkan waktunya untuk mendengarkanmu jadi perkataan itu pantas untuk diberi diakhir presentasi.


Walaupun berasa susah, kekuatan ini bisa juga berkembang seiring waktu berjalan. Namun, pelajari beberapa hal sama seperti yang disebut oleh pegiatnya jadi poin utama. Salah satunya yang tidak kalah penting ialah kuasai materi saat sebelum kamu menyampaikannya.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING